Kriteria Struktur Jalan Rel
1. Kekakuan (Stiffness)
Kekakuan
struktur untuk menjaga deformasi vertikal dimana deformasi vertikal yang
diakibatkan oleh distribusi beban lalu lintas kereta api merupakan indikator
utama dari umur, kekuatan dan kualitas jalan rel. Deformasi vertikal yang
berlebihan akan menyebabkan geometrik jalan rel tidak baik dan keausan yang
besar diantara komponen-komponen struktur jalan rel.
2. Elastisitas
(Elastic/Resilience)
Elastisitas
diperlukan untuk kenyamanan perjalanan kereta api, menjaga patahnya as roda,
meredam kejut, impact, getaran vertikal. Jika struktur jalan rel terlalu
kaku, misalnya dengan pemakaian bantalan beton,maka untuk menjamin keelastikan
struktur dapat menggunakan pelat karet (rubber pads) di bawah kaki rel.
3. Ketahanan
Terhadap Deformasi Tetap
Deformasi
vertikal yang berlebihan akan cenderung menjadi deformasi tetap sehingga
geometrik jalan rel (ketidakrataan vertikal, horisontal dan puntir) menjadi
tidak baik, yang pada akhirnya kenyamanan dan keamanan terganggu.
4. Stabilitas
Jalan rel
yang stabil dapat mempertahankan struktur jalan pada posisi yang tetap/semula
(vertikal dan horisontal) setelah pembebanan terjadi. Untuk ini diperlukan
balas dengan mutu dan kepadatan yang baik, bantalan dengan penambat yang selalu
terikat dan drainasi yang baik.
5. Kemudahan
Untuk Pengaturan dan Pemeliharaan (Adjustability)
Jalan rel
harus memiliki sifat dan kemudahan dalam pengaturan dan pemeliharaan sehingga
dapat dikembalikan ke posisi geometrik dan struktur jalan rel yang benar jika
terjadi perubahan geometri akibat beban yang berjalan.
Sumber: Mata Kuliah Sistem Transportasi
Sumber: Mata Kuliah Sistem Transportasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar