Sabtu, 07 Mei 2016

Sejarah Pembentukan Bumi

Sejarah Pembentukan Bumi
           
Proses terbentuknya bumi berdasarkan teori-teori dari para ahli yang dikaitkan bersama dengan teori-teori perkembangan bumi. Seperti yang kita ketahui bahwa bumi terbentuk sekitar 250 juta tahun yang lalu dimana pada saat itu daratan tidak terpisah-pisah yang dinamakan sebagai Pangea. 

Disaat 200 juta tahun yang lalu terbentuklah dua benua besar hasil dari  pecahan Pangea yaitu Laurasia dan Gondwana. Laurisia sekarang ini terdiri dari benua Amerika Utara, Asia Timur, Eropa dan sibagian dari Asia Tengah. Sedangkan Gondwana terdiri dari Afrika, Australia, Amerika Selatan, Indian, dan Asia bagian lainnya. Tak berlangsung lama, kemudian dua benua besar terpecah-pecah, hanyut, dan bertubrukan dengan bagian lainnya. Bumi terdiiri atas beberapa lapisan yang didalamnya terdapat bahan material pembentuk bumi dan seluruh kekayaan alam. Dalam bumi terdapat bentuk yang beragam mulai dari daratan, pegunungan, lautan, lembah, danau, perbukitan dan sebagainya. Bumi terbentuk bersamaan dengan terbentuknya tata surya sehingga proses terbentuknya bumi tidak lepas dari proses terbentuknya tata surya.. 

A. Proses Terbentuknya Bumi - Dalam terbentuknya bumi tidak diketahui secara pasti tapi yang diketahui bahwa proses terbentuknya bumi tidak lepas dari proses terbentuknya tata surya yang menurut pendapat para ahli yang mengemukakan teori-teorinya proses terbentuknya tata surya yang merupakan juga proses terbentuknya bumi antara lain sebagai berikut...

1. Teori Nebula (Kabut)
Teori Nebula disebut jug dengan Teori Kabut Kant-Laplace yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Peiere De Laplace (1796). Teori ini menjelaskan bahwa di jagat rayat terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut (nebula). Kabut tersebut berupa debu, es, dan gas yang sebagian besar unsur gas berupa hidrogen. Adanya gaya gravitasi membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan kemudian menyusut dan mengeras serta berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat karena pendinginan. Bagian yang terlepar tersebut kemudian membentuk planet-planet dalam tata surya. Tahap-tahap terbentuknya bumi pada teori tebula adalah sebagai berikut.. 
  • Matahari dan planet-planet masih berbentuk gas, kabut yang pekat dan besar. 
  • Kabut berputar dan memadat yang terjadi dipusat lingkaran karena gaya gravitasi 
  • Kemudian terbentuk planet-planet dari materi-materi kecil pada saat bersamaan terbentuknya matahari yang lebih kecil dari matahari
  • Materi tersebut semakin membesar dan tumbuh melakukan gerakan teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk susunan keluarga matahar
2. Toeri Planetisimal
Teori Planetisimal dikemukakan oleh Forest Ray Multon seorang ahli astronomi dan bersama rekannya Thomas C.Chamberlain, ahli geologi , pada awal abad ke -20. Teori ini mengatakan bahwa matahari terdiri dari gas yang bermassa besar dan  suatu ketika bintang melintas disamping matahari yang sangat dekat yang hampir terjadi tabrakan, Dekatnya bintang dan matahari terdapat pengaruh gaya gravitasi yang mengakibatkan tertariknya  gas dan materi ringan pada bagian tepi, dari besarnya gaya gravitasi sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan matahari dan permukaan bintang dan membentuk gumpalan-gumpalan akibat dari penyusupan, lalu terjadi pendinginan dan padat, terbentuklah planet-planet yang mengelilingi matahari.

3. Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori pasang surut dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffereys pada tahun 1918. Teori ini menjeaskan bahwa terdapat suatu bintang besar yang mendekati matahari yang masih berbentuk gas, dari besarnya massa matahari dan besarnya massa bintang yang melaju membentuk sebuah tonjolan-tonjolan pada matahari  yang disebabkan gaya tarik bintang yang melaju. Semakin menjauhnya bintang melaju dengan matahari maka tonjolan-tonjolan tersebut berpisah dan membentuk sebuah gumpalan-gumpalan gas yang membeku dan terbentuklah plant-planet baru termasuk diantaranya bumi.

4. Teori Bintang Kembar
teori bintang kembar dikemukakan oleh R.A. Lyttleton seorang ahli Astronomi. Menurutnya, bahwa teori ini berasal dari bintang kembar yang berkombinasi. Dimana salah satu bintang meledak sehingga bahan materialnya terlempar, dari besarnya gaya gravitas bintang yang tidak meledak membuat material yang terlempar kemudian akan tertarik dan mengelilingi matahari. Bintang yang tidak meledak disebut dengan matahari. Sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinya.

5. Teori Big Bang
Teori Big Bang berawal dari puluhan milyar tahun lalu yang awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada prosesnya lalu. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar serta bagian besarnya berkumpul di pusat dengan membentuk cakram raksasa dimana suatu saat terjadi ledakan dasyat dari gumpalan besar tersebut membentuk galaksi dan nebula-nebula, selama kurang lebih 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membuka dan membentuk galaksi bimasakti, selanjutnya membentuk sistam tata surya, Gumpalan yang terlempar keluar mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang dingin dan memadat. Kemudian gumpalan tersebut membentuk planet-planet, termasuk bumi.

Teori Big Bang banyak dipercaya oleh para ahli dan merupakan titik terakhir dari pencapaian titi terakhir ilmu pengetahuan tentang asal mausal alam semesta. Di dibuktikan bahwa Big Bang adalah jumlah heterogen dan helium sesuai dengan sisa peninggalan peristiwa big bang. Dimana jika alam semesta tidak memiliki permulaan maka unsur hidrogen telah habis sama sekali dan berupa menjadi helium.

Sedangkan dalam islam diterangkan dalam ayat Al-Qur'an tentang asal muasal alam semestara yang berbunyi : "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang (QS. Al-Mulk 67:3)".


Tidak ada komentar:

Posting Komentar