Selasa, 08 November 2016

Semen

Definisi Semen

Semen berasal dari bahasa latin caementum yang berarti bahan perekat. Secara sederhana, Definisi semen adalah bahan perekat atau lem, yang bisa merekatkan bahan – bahan material lain seperti batu bata dan batu koral hingga bisa membentuk sebuah bangunan. Sedangkan dalam pengertian secara umum semen diartikan sebagai bahan perekat yang memiliki sifat mampu mengikat bahan – bahan padat menjadi satu kesatuan yang kompak dan kuat. (Bonardo Pangaribuan, Holcim)
Definisi Semen Portland berdasarkan SNI
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 15-2049-2004, semen Portland adalah semen hidrolisis yang dihasilkan dengan cara menggiling terak (Clinker) portland terutama yang terdiri dari kalsium silikat (xCaO.SiO2) yang bersifat hidrolis dan digiling bersama – sama dengan bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium sulfat (CaSO4.xH2O) dan boleh ditambah dengan bahan tambahan lain (Mineral in component).
Hidrolis berarti sangat senang bereaksi dengan air, senyawa yang bersifat hirolis akan bereaksi dengan air secara cepat. Semen portland bersifat hidrolis karena di dalamnya terkandung kalsium silikat (xCaO.SiO2) dan kalsium sulfat (CaSO4.xH2O) yang bersifat hidrolis dan sangat cepat bereaksi dengan air. Reaksi semen dengan air berlangsung secara irreversibel, artinya hanya dapat terjadi satu kali dan tidak bisa kembali lagi ke kondisi semula.


Komposisi kimia semen

Seperti yang telah disinggung di atas, bahan kimia utama penyusun semen adalah kalsium silikat (xCaO.SiO2), kalsium sulfat (CaSO4.xH2O) dan bahan tambahan lain (Mineral in component) yang akan berperan sebagai cement filler. Dimana mineral kalsium silikat (xCaO.SiO2) bersifat sangat hidrolis, di dalam industri semen mineral – mineral penyusun semen diistilahkan sebagai C3S, C2S, C3A dan C4AF yang berarti :
C3S     =     3CaO.SiO2
C2S     =     2CaO.SiO2
C3A    =     3CaO.Al2O3
C4AF  =     4CaO.Al2O3.Fe2O3
Inilah yang membuat industri semen berbeda dengan industri kimia pada umumnya, dimana pada industri kimia lain C dipakai untuk Carbon, S untuk Sulfur, dan F untuk Fluoro sedangkan pada industri semen diapaki hanya untuk kemudahan dalam pelafalan.

Sumber : https://bobiandikaputra.wordpress.com/2013/01/08/definisi-semen-secara-umum/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar